Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ads

Penjelasan Api dan Mengapa Api Berwarna ?

API


Api merupakan salah satu zat yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Panas yang dihasilkan oleh api seringkali dimanfaatkan untuk berbgia keperluan dan kehidupan manusia. Misalnya, untuk memasak makanan perlu menggunakan panas dari api untuk proses memasak agar bahan makanan dapat matang. 

Api terbentuk dari hasil reaksi kimia, yaitu suatu proses kimiawi yang merubah suatu zat kimia menjadi zat kimia yang lain. Api terjadi pada saat reaksi kimia antara oksigen dengan senyawa bahan bakar atau biasa disebut reaksi oksidasi. Bahan bakar tersebut bisa bermacam-macam, minyak tanah, misalnya bensin, kayu dan lain-lain. 



TEORI SEGITIGA API


Berdasarkan teori segitiga api, terdapat tiga jenis unsur yang dapat menimbulkan api yaitu oksigen, senyawa bahan bakar dan sumber panas. Jadi apabila reaksi antara oksigen dan bahan bakar tersebut berada pada sumber panas maka akan terjadi reaksi pembakaran sehingga terbentuk api.


REAKSI OKSIDASI

Apabila suatu reaksi pembakaran kekurangan senyawa oksigen, maka efisiensi dari pembakaran tersebut akan berkurang sehingga akan menghasilkan senyawa karbon seperti jelaga atau asap. Nyala api pada lilin akan padam apabila ditutup rapat dengan dengan gelas, hal tersebut dikarenakan berkurangnya oksigen sehingga tidak terjadi rekasi antara bahan bakar dengan oksigen. Reaksi pembakaran adalah reaksi oksidasi, yaitu suatu reaksi yang  akan mengalami peningkatan bilangan oksidasi. Oleh karena itu reaksi pembakaran akan selalu melepaskan elektron-elektron. Jika suatu reaksi melepaskan elektron, maka akan terjadi suatu pelepasan energi. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai energi entalpi reaksi pembakaran yang negatif.


MENGAPA API BERWARNA

Apabila kita amati pada saat memakai kompor gas, api yang dihasilkan pada kompor gas akan berwarna biru berwarna biru. Namun, jika kita menyalakan api menggunakan korek api, umumnya api yang timbul akan berwarna orange kekuningan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi warna dari nyala api yaitu faktor kimia (yaitu zat yang megalami reaksi) dan faktor fisika (yaitu suhu).

Api Merah

Api merah ini berada pada suhu dibawah 1000 derajat celcius. Api jenis ini bisa ditemukan pada korek api, kompor minyak dan lain-lain.

Api Biru

Api biru bersuhu lebih tinggi daripada api merah, tapi masih berada di bawah suhu 2000 derajat celcius. Api biru ini sudah mengalami pembakaran yang cukup sempurna apabila dibandingkan denga api merah dan biasa digunakan sebagai kompor gas karena lebih panas dan sedikit menghasilkan asap.

Api Putih

Api putih dapat bersuhu hingga di atas 2000 derajat celcius. Api jenis ini juga terdapat di dalam inti pada matahari. Api putih biasa digunakan pada industri-industri material dan peleburan baja karena tingkat suhu yang sangat tinggi. 

Api Hitam
Api yang paling panas dibandingkan jenis api yang lain adalah api hitam dan konon merupakan api yang terdapat didalam neraka (bagi keyakinan tertentu) karena panas yang luar biasa.




Warna api juga dapat pula dipengaruhi oleh jenis zat bahan bakar yang mengalami reaksi pembakaran. Contohnya, Pada pembakaran kalium nitrat akan menghasilkan api berwarna ungu, pembakaran sodium akan menghasilkan api berwarna oranye, pembakaran tembaga akan menghasilkan api berwarna biru, pembakaran stronsium klorida akan menghasilkan api berwarna merah,  pembakaran boron akan menghasilkan api berwarna hijau  dan beberapa zat yang lain.








referensi 1
referensi 2
referensi 3
referensi 4
referensi 5

Post a Comment for "Penjelasan Api dan Mengapa Api Berwarna ?"