Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ads

Mengenal Fenomena Likuifaksi (Tanah Bergerak) dan Dampak Yang Ditimbulkan

Pertama-tama penulis mengucapkan duka cita dan bela sungkawa atas terjadinya Gempa bumi dan Tsunami yang mengguncang pulau sulawesi khususnya di daerah Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Parigi Moutong, Sigi dan daerah lainnya yang terkena dapak gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah pada Jumat 28 september 2018. Semoga seluruh korban diberi ketabahan serta bantuan yang disalurkan bisa terdistribusi secara merata dan selalu diberi perlindungan oleh Allah SWT.

likuifaksi
gambar hanya sebagai ilustrasi

Pada peristiwa Gempa Bumi tersebut, terjadi fenomena tanah bergerak atau biasa disebut dengan likuifaksi. Fenomena tersebut terjadi tepatnya di kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Rovicky Dwi Putrohari yang merupakan Dewan penasehat Ikatan Ahli Geologi Indonesia
(dikutip dari cnnindonesia) menjelaskan bahwa likuifaksi terjadi karena terjadinya peristiwa getaran gempa, bukan disebabkan oleh tsunami. Fenomena likuifaksi ini banyak terjadi dan hampir setiap fenomena gempa bumi muncul fenomena likuifaksi.

Fenomena Likuifaksi terjadi akibat getaran gempa sehingga memicu terjadinya fraksi (butiran) yang kasar terkumpul dibagian bawah yang mengakibatkan butiran halus dan air akan keluar. Fenomena tersebut menyebabkan menurunnya daya dukung tanah terhadap tekanan yang terjadi di atasnya. Likuifaksi merupakan fenomena alamiah yang sudah biasa terjadi akibat adanya aktivitas kegempaan.

Fenomena likuifaksi terjadi pada lapisan tanah yang berupa butiran-butiran seperti pasir. Air yang tersimpan didalam kemudian akan terbawa keluar pada saat terjadi likuifaksi. Proses tersebut membuat tanah yang bercampur air menjadi gumpalan lumpur yang keluar dari perut Bumi.

Untuk menghindari dampak dari fenomena likufaksi tersebut, ummumnya pada lapisan tanah berupa pasir akan dikeringkan terlebih dahulus sebelum dibuat sebuah bangunan di atasnya. Untuk pembuatan bangunan yang bertingkat tinggi, digunakan metode soil boring untuk mengidentifikasi apbila terdapat hal yang memungkinkan terjadinya fenomena likuifaksi. 

Soil boring merupakan teknik atau metode yang dipakai dalam mensurvei karakteristik tanah dengan cara mengambil beberapa inti yang dangkal dari suatu sedimen. Metode soil boring ini sangat penting dilakukan sebelum melakukan proses pengeboran untuk  menginvestigasi lepas pantai sehingga diperoleh kondisi tanah pada daerah tersebut.

Fenomena likuifaksi ini bukan disebabkan oleh beban yang bekerja diatasnya, akan tetapi diakibatkan oleh getaran yang terjadi seperti gempa bumi ataupun longsor. Namun, dampak yang ditimbulkan oleh likuifaksi bisa merusak bangunan di atasnya

Berikut ini dampak yang ditimbulkan dari fenomena likuifaksi yang terjadi :

1. Menyebabkan Flotasi yaitu Struktur ringan yang terdapat di dalam tanah, seperti selokan, tangki bahan bakar dan saluran pipa yang hampir kosong akan naik keatas permukaan ketika dikelilingi oleh cairan tanah yang bergerak.

2. Menyebabkan Tanah menjadi cair kemudian mengalami pergerakan sehingga kehilangan kemampuan untuk menopang bangunan.

3. Menyebabkan Osilasi tanah yaitu Tanah yang terdapat pada permukaan akan bergerak di atas lapisan cair yang terdapat di bawah yang mengakibatkan struktur tanah akan berubah.

4. Menyebabkan Tanah gagal mengalir sehingga tanah akan bergerak menuruni lereng yang curam akan tapi terhambat oleh material yang lain.

5. Menyebabkan Tanah mengendap yaitu, Pada saat tanah cair kembali terbentuk sesudah gempa bumi, maka permukaan tanah akan mengendap karena intensitas getaran yang mulai berkurang sehingga tanah cair menjadi lebih padat.

6. Penyebaran lateral yaitu, Tanah dapat mengalami amblas atau meluncur pada lereng yang sangat landai atau dapat pula menuju arah aliran sungai yang sudah terkubur.

7. Letusan pasir, Pasir yang mengandung air dapat keluar dari lapisan tanah kenudian meletus diatas permukaan sehingga menyerupai gunung berapi pasir.






Post a Comment for "Mengenal Fenomena Likuifaksi (Tanah Bergerak) dan Dampak Yang Ditimbulkan"