Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ads

Bagaimana Prinsip Kerja Rem ABS (Anti-lock Braking System) ?

Sistem Pengereman ABS (Anti-lock Braking Sistem)

Anti-lock Braking System
Anti-lock Braking System

Seorang pengemudi yang mengemudi kendaraan di jalan bebas hambatan dapat memacu mobilnya hingga kecepatan yang tinggi dan umumnya mobil akan melaju dengan normal apabila pada kondisi jalan yang kering. Namun akan menjadi sangat berbahaya apabila memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi selama musim hujan, karena mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dapat menyebabkan kendaraan menjadi suit untuk dikontrol pada kecepatan yang tinggi karena jalanan yang licin.

Yang lebih berbahaya apabila kendaraan sedang melaju dengan kecepatan tinggi pada kondisi jalanan yang licin dan seketika kalian tiba-tiba harus mengerem kendaraan. Tentu hal tersebut akan sangat berbahaya karena roda kendaraan akan berhenti berputar dan akan tergelincir. Dan yang lebih parah kalian akan sepenuhnya kehilangan kendali atas kendaraan dan hasilnya bisa sangat mematikan.

Berdasarkan hal tersebut, menghentikan mobil secara cepat di jalan yang licin merupakan suatu hal yang sangat berbahaya. Sistem pengereman anti-penguncian (ABS) diciptakan karena peristiwa yang sangat berbahaya tersebut. Dengan adanya kebutuhan serta karena faktor keamanan yang lebih mumpuni maka diciptakanlah sistem pengereman ABS (Anti-lock Braking Sistem). Beberapa jenis kendaraan keluaran terbaru menggunakan sistem pengereman ABS untuk meningkatkan safety atau kemanan dalam berkendara. Bahkan pada permukaan jalan licin, driver profesional sekalipun akan sangat kesulitan mengatur laju kendaraan apabila. Sistem pengereman ABS akan mencegah roda terkunci, sehingga menghindari slip pada roda kendaraan yang tidak terkontrol dan mengurangi jarak yang ditempuh tanpa mengalami tergelincir.



Prinsip Kerja Rem ABS

Prinsip kerja rem ABS
Prinsip kerja rem ABS

Prinsip kerja dari rem anti-lock atau ABS cukup sederhana, yaitu dengan cara mencegah roda terkunci sepenuhnya sehingga menghindari roda mengalami slip atau tergelincir sehingga menyebabkan kendaraan tidak terkendali. Sistem pengereman ABS umumnya menawarkan kontrol kendaraan yang lebih baik serta mengurangi jarak berhenti pada permukaan jalan yang kering dan licin.


Roda yang mengalami slip (di mana kontak ban tergelincir relatif terhadap jalan) memiliki daya cengkram yang lebih sedikit (cengkeraman ban dengan jalan) daripada roda yang tidak mengalami slip. Misalnya, jika sebuah mobil melewati jalan yang tertutup es, maka mobil tersebut tidak dapat bergerak maju dan roda akan terus berputar, hal tersebut terjadi karena tidak ada traksi yang disebabkan titik kontak roda bergeser relatif terhadap permukaan es.


Pada sistem pengereman ABS tekanan minyak pada rem dimodifikasi sedemikian rupa, terlepas dari jumlah tekanan yang diterapkan pada rem, untuk menentukan seberapa kecepatan roda agar tetap pada level selip minimum yang penting untuk kinerja pengereman optimal.

Saat melakukan pengereman, jika situasi penguncian roda terdeteksi atau diantisipasi, ECU (Electronic Control Unit) akan memberi sinyal kepada HCU (Hydraulic Control Unit) dengan mengirimkan arus kemudian memberi perintah untuk melepaskan tekanan pada rem, dan memungkinkan kecepatan roda sedikit meningkat dan mengurangi slip pada roda. Ketika kecepatan roda meningkat dan melebihi batas maksimum pada program, maka ECU akan memberikan tekanan pada rem dan membatasi slip roda ke tingkat tertentu. Ketika aksi pengereman dimulai, akan terjadi slip antara roda dan permukaan jalan yang saling bersentuhan, sehingga menyebabkan kecepatan kendaraan berbeda daripada kecepatan putaran pada roda. Unit Kontrol Hidraulik akan mengontrol seberapa besar tekanan yang bekerja pada rem di setiap silinder roda berdasarkan input atau masukan yang diterima dari sensor sistem, sehingga akan secara langsung mengontrol kecepatan roda. Proses tersebut diulang untuk operasi pengereman selanjutnya. Saat sistem ABS beroperasi, umumnya pengemudi akan merasakan getaran di pedal rem, hal tersebut berasal dari pembukaan dan penutupan katup yang berlangsung secara cepat. Pada beberapa sistem ABS dapat berputar hingga 15 kali per detik.

Komponen Utama Sistem Pengereman ABS (Anti-lock Braking Sistem)

Terdapat empat komponen utama pada sistem pengereman ABS (Anti-lock Braking Sistem) yaitu Sensor kecepatan, Pompa, Katup dan Pengendali.

sistem pengereman ABS
sistem pengereman ABS

Sensor Kecepatan

Sistem pengereman ABS membutuhkan input untuk mengetahui kapan roda akan terkunci. Sensor kecepatan, yang terletak pada setiap roda, atau dalam beberapa kasus di diferensial, memberikan informasi berupa kecepatan putaran roda kendaraan.

Katup

Terdapat katup di garis rem pada setiap rem yang dikendalikan oleh sistem ABS. Terdapat tiga posisi katup pada sistem pengereman ABS :

- Posisi satu
katup terbuka, tekanan dari master silinder akan diteruskan ke rem.

- Posisi dua
katup memblokir saluran dan mengisolasi rem dari master silinder. Hal tersebut mencegah tekanan naik lebih jauh apabia pengemudi mendorong pedal rem lebih keras.

- Posisi tiga 
katup melepaskan tekanan yang terdapat pada rem.


Electronic Control Unit (ECU)

ECU adalah unit kontrol elektronik yang menerima, menguatkan dan menyaring sinyal sensor yang berfungsi untuk menghitung kecepatan dan percepatan putaran pada roda. ECU menerima sinyal dari sensor pada sirkuit dan mengontrol tekanan yang bekerja pada rem, sesuai dengan data masukan yang dianalisis oleh unit.

Unit Kontrol Hidrolik

Unit Kontrol Hidraulik berfungsi menerima sinyal dari Electronic Control Unit (ECU) untuk memberikan atau melepaskan tekanan pada rem pada kondisi Anti-lock. Unit Kontrol Hidraulik mengontrol rem dengan cara meningkatkan tekanan hidrolik atau mengatur gaya pedal rem untuk mengurangi daya pengereman.


Jenis Sistem Rem ABS (Anti-lock Braking Sistem)

Sistem pengereman ABS diklasifikasikan berdasarkan jenis rem yang digunakan dan jumlah sensor. Selain itu sistem pengereman ABS juga dapat dibedakan berdasarkan jumlah saluran, yaitu berapa banyak katup yang dikontrol dan banyaknya jumlah sensor kecepatan.

1. Empat Saluran dan empat sensor ABS

Empat Saluran dan empat sensor ABS adalah kombinasi terbaik pada sistem pengereman ABS yang paling efektif. Terdapat sensor kecepatan pada keempat roda dan katup yang terpisah yang terdapat pada keempat roda. Dengan pengaturan ini, pengontrol memonitor pada setiap roda secara terpisah untuk memastikan mencapai kekuatan pengereman yang maksimum.

2. Tiga saluran dan tiga sensor ABS

Kombinasi Tiga saluran dan tiga sensor ABS, yang umumnya terdapat pada truk pickup dengan ABS roda empat, memiliki katup dan sensor kecepatan pada setiap roda depan, dan terdapat satu katup dan satu sensor pada kedua roda belakang. Sensor kecepatan pada roda belakang terletak di gandar belakang.

Demikian pula, ada pula jenis sistem pengereman ABS dua saluran dan satu saluran. Varian satu saluran merupakan jenis yang paling tidak efektif.





Post a Comment for "Bagaimana Prinsip Kerja Rem ABS (Anti-lock Braking System) ?"