Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ads

Sandblasting : Pengertian, Prinsip Kerja, Aplikasi dan Kelebihan

Terdapat berbagai macam cara yang dapat dilakukan untuk menghasilkan kualitas produk atau material yang baik. Salah satu bagian yang seringkali mendapat perlakuan khusus yaitu pada permukaan (surface) material. Perlakuan pada permukaan material dilakukan untuk memperbaiki sifat dan menghasilkan hasil akhir permukaan yang ideal serta meminimalisir terjadinya cacat pada permukaan material seperti korosi. Selain itu pada beberapa benda atau komponen yang sudah usang umumnya disertai dengan kerak dan korosi pada permukaannya perlu dilakukan perawatan dan perlakuan pada permukaannya. Salah satu proses perlakuan permukaan pada material yaitu dengan teknik sandblasting. 


Apa Itu Sandblasting ?

Sandblasting
Sandblasting

Sandblasting atau dikenal juga dengan abrasive blasting adalah adalah proses perlakuan pada permukaan dengan menggunakan partikel abrasif bertekanan tinggi yang berfungsi untuk mengikis permukaan pada material sehingga dapat membersihkan kontaminan yang menempel pada permukaan material seperti korosi, jamur, karat serta memperbaiki kualitas permukaan pada benda.

Bahan abrasif yang digunakan harus lebih keras dibandingkan dengan kontaminan atau bahan yang akan di kikis pada permukaan. Pasir mengandung butiran kristal kuarsa & feldspar dengan skala Mohr masing-masing 7 dan 6, oleh karena itu memiliki sifat abrasif yang sangat baik. Terkadang dalam beberapa aplikasi tertentu ditambhakan beberapa bahan seperti silika sintetis, silikon karbida, bahan karbon, garnet untuk meningkatkan kualitas abrasi atau pengikisan.


Prinsip Kerja Sandblasting

Proses Sandblasting memanfaatkan sifat abrasif pasir untuk mengikis permukaan, karena pasir secara karakteristik memiliki sifat abrasive dan kekasaran yang baik. Karena sifat tersebut, umumnya pasir digunakan sebagain bahan utama dalam proses sandblast. Serupa dengan amplas yang terdiri dari butiran partikel pasir, dimana saat digosokkan ke permukaan, partikel pasir tersebut mengikis lapisan permukaan  atas, sehingga menciptakan tekstur yang lebih halus dan menghilangkan pengotor pada permukaan. Sandblasting bekerja dengan prinsip kerja yang sama namun menggunakan pasir bertekanan tinggi.


Langkah Kerja Proses sandblasting

Berikut ini merupakan langkah kerja dalam proses sandblasting

1. Langkah awal dalam proses sandblasting adalah dengan menyiapkan alat dan bahan berupa mesin sandblast, kompresor, pasir sandblast, selang, nozle dan menyiapkan permukaan benda yang akan di sandblast (dibersihkan).

2. Pasir yang sudah disiapkan kemudian dimasukan ke dalam ruang penampung pada mesin sandblasting dengan kapasitas maksimal 80% untuk mengurangi resiko terjadinya tumpahan dan dilakukan pengisian kembali jika volume pasir sudah berkurang.

3. Membuka katup penampung pasir kemudian menyalakan mesin kompresor yang sudah terhubung pada alat sandblast.

4. Pasir sandblast bertekanan kemudian akan keluar melalui nozle genggam. Selain dipengaruhi oleh pengaturan tekanan masuk, besar kecilnya tekanan sandblast dipengaruhi juga oleh panjang selang yang digunakan. Semakin panjang selang yang digunakan maka tekanan akan berkurang.

5. Pasir sandblast dapat diaplikasikan pada permukaan benda dan mengikis permukaan benda yang terkena hembusan pasir bertekanan tersebut. Penggunaan nozle perlu diperhatikan karena jarak antara nozle dan permukaan benda mempengaruhi hasil akhir permukaan. Jika jarak nozle dengan permukaan benda terlalu jauh maka proses sanblasting kurang optimal karena proses pengikisannya akan berkurang, sedangkan jika jaraknya terlalu dekat dapat beresiko merusak tekstur permukaan benda karena tingkat pengikisannya yang tinggi.


Jenis-Jenis Sandblasting

Berdasarkan pnggunaannya teknik Sandblasting terbagi atas 2 jenis, yaitu Dry sandblasting dan Wet Sandblasting, berikut ini merupakan penjelasan jenis-jenis sandblasting.

1. Dry Sandblasting

Teknik Dry Sandlasting digunakan pada aplikasi benda yang berbahan logam atau metal yang tidak beresiko menghasilkan percikan api pada saat proses sandblasting. Dry sandblasting secara umum dapat digunakan dalam banyak aplikasi seperti seperti pada bodi pada rangka mobil, bodi kapal laut, dan lain sebagainya.

2. Wet Sandblasting

Teknik Wet Sandblasting digunakan untuk benda yang yang dapat beresiko menimbulkan percikan api atau berada pada area yang beresiko tinggi misalnya seperti kilang  minyak atau tangki bahan bakar. Pada proses Wet sandblasting, bahan sandblast dicampurkan  dengan  bahan khusus yang dapat meminimalisir terjadinya percikan api ketika dilakukan proses sandblasting.


Aplikasi dan Penggunaan sandblasting

Sand blasting umumnya digunakan pada permukaan berbahan logam, namun dapat juga digunakan pada beberapa bahan seperti kayu, batu (dengan skala kekerasan yang lebih rendah dari material pasir), plastik, material karbon sintetis, lapisan pengecatan, dll.

Adapun Beberapa kegunaan utama dari sandblasting yaitu :

1. Sand blasting sering dilakukan sebelum aplikasi ppengecatan untuk mengangkat kotoran atau senyawa yang tidak diinginkan seperti Karat, debu, jamur, dan lapisan cat eksisting. Sandblasting tidak hanya  menghilangkan zat pengotor tetapi juga membuat permukaan menjadi lebih kasar secara mikroskopis sehingga cat dapat dengan mudah membentuk ikatan perekat yang baik pada permukaan benda.

2. Sandblasting dengan pasir bergradasi halus digunakan untuk menghaluskan permukaan benda kerja kayu, plastik logam, resin, dll sehingga memberikan permukaan yang mengkilap dan halus.

3. Sandblasting sangat berguna untuk menjangkau geometri material dengan bentuk yang rumit di mana tidak dapat dilakukan dengan pengamplasan manual.

4. Sandblasting digunakan untuk pengikisan pada lapisan material. Jadi dengan bantuan sandblasting dan pasir kasar yang berbeda, dapat mengurangi volume benda khususnya pada permukaan.

5. Sandblasting digunakan untuk finishing hasil pengelasan. Selama pengelasan, cukup banyak percikan atau bahan pengotor yang tidak diinginkan menempel pada permukaan. Jadi dengan bantuan sandblasting dengan nozzle kecil bahan pengotor tersebut dapat ditargetkan untuk dihilangkan dari hasil pengelasan.


Kelebihan dan Kekurangan Sandblasting

Dalam suatu metode pekerjaan tentunya memiliki suatu kelebihan dan kekurangan dalam penggunannya, namun dengan mengetahuinya kita dapat menggunakan proses sandblasting dengan tepat sesuai dengan aplikasi dan kegunannya. Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan proses sandblasting.

1. Kelebihan Sandblasting

- Metode yang cukup efisien dan hemat waktu daripada pengamplasan.

- Tingkat abrasive sandblasting lebih merata

- Dapat dengan mudah menjangkau ke sudut dan area geometris yang rumit

- Bahan abrasif yang digunakan adalah pasir yang banyak tersedia dan mudah didapatkan

2. Kekurangan Sandblasting

- Tidak efektif digunakan untuk permukaan yang halus, karena dapat membuat goresan pada permukaannya.

- Sisa debu sand blasting dapat menyebabkan pencemaran di udara dan juga beresiko mengganggu Saluran Pernapasan.

- Pasir silika mudah pecah dan menimbulkan debu kecil dalam jumlah besar.

- Proses sandblast harus dilakukan dengan radius jarak tertentu atau tempat khusus agar meminimalisir terjadinya resiko debu atau pasir yang berterbangan.

- Operator harus memiliki keahlian yang kompeten.



https://bloggingpainters.com/
https://www.cycloneblasters.com/
https://monroeengineering.com/
https://www.corrosionpedia.com/
https://www.civilconcept.com/

Post a Comment for "Sandblasting : Pengertian, Prinsip Kerja, Aplikasi dan Kelebihan"