Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ads

Mengenal Scaffolding Dalam Pekerjaan Konstruksi

Pengertian Scaffolding

Perancah atau Scaffolding adalah struktur sementara yang digunakan oleh pekerja sebagai platform atau alat bantu untuk melakukan pekerjaan dalam bidang konstruksi. Perancah atau scaffolding terdiri dari rangkaian pipa atau batangan besi yang dirangkai sedemikian rupa sehingga menghasilkan struktur yang kokoh. Rangkaian struktur pada Scaffolding harus stabil dan kuat serta aman untuk digunakan dan cukup tahan lama untuk menopang beban pekerja konstruksi dan peralatan diatasnya.


Standar Ukuran Pipa Scaffolding

Pada umumnya Scaffolding atau perancah terbuat dari batang pipa bebrbahan dasar baja atau galvanized steel. Untuk ukuran pipa yang digunakan dengan diamater 1.5 inch, ketebalan bervariasi antara 2.5 mm, 3.2 mm, dan 4.0 mm, dengan panjang pipa 6 meter atau menyesuaikan dengan aplikasi pipa scaffolding tersebut. Pada umumnya pipa scaffolding yang banyak digunakan dalam bidang pekerjaan konstruksi menggunakan 2 standar yaitu standar JIS dan standar British.

Scaffolding standar JIS (Japan International Standard)
- Diamater Pipa 48.3 mm
- tebal 2.5 mm
- Panjang 6 meter.

Scaffolding standar BS1139/EN39 (British Standard)
- Diamater Pipa 48.3 mm
- tebal 3.2 mm (AM-SP32) & tebal 4.0 mm (AM-SP40)
- Panjang 6 meter.


Fungsi dan Kegunaan Scaffolding

Berikut ini merupakan beberapa fungsi dan kegunaan utama dari scaffolding atau perancah.

1. Sebagai alat bantu kerja yang aman.

2. Sebagai akses kerja pada area ketinggian dan sulit dijangkau.

3. Sebagai pelindung bagi pekerja yang lain khususnya yang berada dibawah area kerja.

4. Sebagai area angkut material.


Komponen Utama Scaffolding / Perancah

Struktur scaffolding terdiri dari beberapa komponen atau bagian-bagian yang tersusun menjadi satu menjadi struktur yang kuat. Berikut ini merupakan komponen utama pada struktur scaffolding.
Komponen Pada Struktur Scaffolding
Bagian-bagian Scaffolding


1. Soleplate
Soleplate berupa pelat yang bersentuhan langsung dengan tanah atau lantai dasar yang berfungsi sebagai landasan dasara untuk memastikan kekuatan pada pijakan scaffolding.

2. Baseplate
Baseplate berfungsi sebagai tumpuan pada tiang standard

3. Standard
Standard adalah rangka utama scaffolding yang berfungsi sebagai penopang utama beban pada arah vertikal.

4. Ledger 
Ledger berupa rangka yang tegak lurus terhadap batang standard dan lebih panjang daripada transom.

5. Transom
Transom berfungsi untuk mengikat batang standard dan transom secara horizontal.

6. Foot tie
Foot tie berfungsi untuk sebagai pengikat kaki-kaki batang standar untuk menghasilkan struktur yang lebih kuat dan rigid.

7. Brace
Brace berfungsi untuk mengikat batang standard agar lebih kuat dan beban dapat terdistribusi secara merata pada bagian batang standard yang lain. Breace terpasang diagonal dan beririsan terhadap posisi ledger dan standard.

8. Transverse brace
Transverse brace adalah brace yang dipasang bersisian dengan transom atau pada bagian samping scaffolding.

9. Clamp
Clamp berfungsi sebagai pengikat antara batang satu dengan yang lainnya.

10. Tie
Tie berfungsi sebagai pengikat batang standard pada bagian atas dan tengah scaffolding untuk menghasilkan struktur yan lebih kuat.

11. Working platform
Working platform berfungsi sebagai pijakan utama untuk pekerja yang berada diatas struktur scaffolding.

12. Toe Boards
Toe Boards berfungsi sebagai penahan atau pelindung kaki pekerja agar tidak terperosok jatuh.

13. Putlog
Putlog berfungsi sebagai penopang working platform agar mampu menahan beban pekerja.

14. Guardrail
Guardrail berfungsi sebagai pengaman atau pelindung untuk pekerja  dan sebagai titik angkur untuk body harness.


Jenis-jenis Konstruksi Scaffolding

Penggunaan konstruksi scaffolding bervariasi menyesuaikan dengan kebutuhan dan penggunaannya sesuai dengan kondisi serta jenis pekerjaan konstruksi yang dilakukan. Berikut ini merupakan jenis-jenis scafolding berdasarkan fungsi dan kegunaannya.

1. Working Scaffolding

Working Scaffolding
Working Scaffolding

Working Scaffolding berupa struktur scaffolding yang digunakan sebagai alat bantu pekerjaan selama proses konstruksi, perbaikan, pembersihan dan pekerjaan lainnya.

2. Acces Scaffolding

Acces Scaffolding
Acces Scaffolding

Acces Scaffolding dirancang untuk menyediakan akses sementara ke lokasi kerja yang sulit dijangkau. Scaffolding akses membuat akses internal dan menara tangga untuk penggunaan umum, serta untuk pemecahan berbagai masalah dalam akses pekerjaan.

3. Shoring

Shoring
Shoring

Shoring adalah struktur tangka scaffolding yang digunakan untuk mendukung (support) sementara proses pengerjaan pada bangunan, kapal, struktur, atau konstruksi tertentu yang dapat mengalami potensi bahaya runtuh atau selama pengerjaan atau perubahan.

4. Reinforcement Scaffolding

Reinforcement Scaffolding
Reinforcement Scaffolding

Reinforcement Scaffolding menyediakan serangkaian platform dan akses untuk bekerja di ketinggian dengan keamanan penuh untuk beberapa pekerjaan konstruksi yang tinggi seperti penempatan besi atau bekisting atau penuangan beton pada dinding. Reinforcement Scaffolding dibuat untuk bertahan bahkan di lingkungan kerja terberat dan dirancang untuk memenuhi standar keselamatan yang ketat.


Sekian pembahasan tentang pengertian scaffolding dan jenis scaffolding, semoga dapat menambah wawasan dan informasi bagi pembaca.



Referensi :
https://www.indeed.com/
https://synergysolusi.com/
https://theconstructor.org/
https://www.peri.in/
http://www.anmanscaffolding.com/
Faisal, B. M. (2014, Juni 16). Scaffolding Safety.
https://ak3u.com/

Post a Comment for "Mengenal Scaffolding Dalam Pekerjaan Konstruksi"