Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ads

Mengapa Harga Minyak Bumi Mengalami Kenaikan dan Penurunan ? Berikut Penjelasan dan Penyebabnya

Fluktuasi Harga Minyak Dunia

Harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi di SPBU Pertamina sempat mengalami fluktuasi harga dan cennderung menggalami kenaikan blakangan ini. Fluktuasi harga BBM dalam beberapa bulan terakhir menimbulkan pertanyaan tentang proses pengolahan minyak mulai dari hulu ke hilir hingga pendistribusian ketangan konsumen. Tidak selalu perihal proses pengolahan, akan tetapi dalam hal produksi dan perdagangan minyak fluktuasi harga yang terjadi bisa pula disebabkan oleh alasan langkanya sumber pasokan atau ditentukan pula secara politis.

Minyak Bumi
Minyak Bumi
Regulasi dan sistem perpajakan dari industri perminyakan adalah salah satu bagian dari kebijakan p
olitik itu sendiri. Proses pengolahan minyak mulai dari hulu hingga hilir dipengaruhi oleh kebijakan dan regulasi sebagaimana arus ekonomi dalam suatu negara dan  sebuah fungsi politis dalm suatu pemerintahan. Keseluruhan dalam masalah ini tidak hanya sekedar masalah ekonomi dari minyak, akan tetapi lebih tepat jika dikatakan bahwa hal tersebut merupakan indikasi masalah politik ekonomi dari industri minyak.


Persedian dan Permintaan Tidak Berpengaruh Signifikan Pada Harga

Secara umum, harga minyak bumi tidak seperti harga komoditas yang, tidak bisa ditentukan berdasarkan permintaan dan persedian minyak bumi tersebut secara fisik atau real. Setiap barel minyak yang ada saat ini secara fisik akan dijual sembilan sampai dua belas kali lipat dalam pasar berjangka.

Fluktuasi Harga Minyak Dunia
Fluktuasi Harga Minyak Dunia
Spekulan memainkan peran utama dengan menurunkan dan menaikan harga minyak bumi secara berlebihan. Salah satunya yaitu Short Selling (Penjualan kosong), yaitu suatu strategi penjualan yang mengantisipasi apabila harga turun, hal tersebut akan menguntungkan pihak spekulan apabila harga minyak sedang anjlok. Dampaknya akan mendorong banyak penjualan yang menyebabkan harga minyak akan turun secara drastis hingga di bawah nilai fundamentalnya. Fenomena lainnya dapat pula terjadi ketika harga minyak mengalami kenaikan. Yaitu Forward Buying (Pembelian di awal) yang akan mendorong harga minya menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan harga stabilnya.

Permintaan dari minyak bumi merupakan sesuatu yang inelastis, yaitu kuantitas minyak tidak berpengaruh secara langsung terhadap perubahan harga. Misalnya saat harga minyak rendah tidak menyebabkan tejadinya meningkatnya permintaan.

Namun apabila terjadi sedikit saja perubahan pada persediaan minyak, maka akan hampir secara pasti berdampak pula pada perubahan harga minyak. Apabila setiap berkurangnya persediaan minyak sebesar 200.000 barel maka akan mengakibatkan kenaikan harga minyak sebesar US $10 per barel/hari.


Minyak Menggerakkan Ekonomi Global

Minyak bumi merupakan bahan bakar yang paling umum digunakan khusunya pada transportasi dan industri tertentu. Minyak merupakan salah satu bahan baku yang penting dan amat diperlukan bagi kehidupan saat ini dan penggerak kegiatan perekonomian.

Saat ini minyak merupakan komponen tunggal paling besar yang di jual belikan secara internasional. Minyak juga adalah sumber utama dari energi komersial di dunia. Hampir seluruh industri saat ini masih bergantung pada minyak bumi. Minyak juga merupakan urat nadi dari transportasi bahkan seringkali peperangan yang terjadi antar negara atau kelompok tertentu disebabakan oleh minyak. Akibatnya, minyak memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam keseimbangan dunia saat ini diantara isu politik, ekonomi, sosial dan militer.

Minyak merupakan komoditas yang serba guna dan hampir digunakan di segala bidang. Akan tetapi, Proses produksi dan konsumsi minyak hanya terpusat pada beberapa pihak saja. 
Dari sisi permintaan, terdapat industri yang berskala besar terutama di wilayah yang cukup dinamis seperti di Eropa Barat dan belakangan ini di India dan China sebagai negara dengan konsumsi minyak bumi terbesar di Dunia. Kapasitas energi domestik yang dimiliki oleh India dan China jauh lebih sedikit apabila dibandingkan dengan kebutuhan energinya, sehingga mengimpor minyak minyak merupakan plihan yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut.

Di lain sisi, yaitu persedian dan produksi minyak bumi berasal dari sekelompok negara berkembang, terutama pada negara di Timur Tengah sebagai pemasok serta memproduksi dan mengekspor hampir seluruh produksi minyak ke wilayah Eropa Barat, China, Jepang, Amerika Serikat dan yang lainnya.


Produksi Minyak Dunia dan Krisis Yang Terjadi

Krisis Timur Tengah
Krisis Timur Tengah
Dengan melimpahnya pasokan minyak bumi yang terdapat di Timur Tengah, maka selain murah minyak bumi tersebut juga dipasok dengan tidak stabil dengan tingkat margin fluktuasi yang cukup besar karena dipengaruhi oleh tidak stabilnya keadaan politik dan sering pula terjadinya situasi krisis, yang mengakibatkan terjadinya ancaman sehingga terjadinya gangguan dalam produksi dan pasokan minyak.

Daftar dari krisis yang hampir serupa ini cukup panjang dan familiar seperti, Nasionalisasi minyak Iran pada Tahun 1951, perang antara Arab-Israel tahun 1967, krisis Suez pada 1956, perang Oktober tahun 1973, perang Irak-Iran pada 1980-1988, revolusi Iran pada 1979,  Invasi Irak ke Kuwait pada 1990 dan yang terbaru invasi yang dilakukan oleh Amerika Serikat di Irak.

Minyak bumi merupakan inventaris yang penyimpanannya tidak membutuhkan biaya. Akan tetapi minyak bumi sangat terbatas serta bukan energi tidak terbarukan. Butuh ribuan bahkan jutaan tahun untuk mengembalikan setiap penurunan dalam pasokan yang tersedia. Biaya produksi minyak bumi pun berbeda di setiap negara.

Biaya yang diperlukan untuk memproduksi satu barel minyak (Biaya Marginal) yang paling rendah berada di Arab Saudi dengan harga kisaran US$ 8,98 per barel dan yang tertinggi berada di Inggris dengan biaya $44,33 per barel.

Biaya produksi minyak Arab Saudi terendah di seluruh dunia disebabkan adanya tiga keuntungan, yaitu kepemilikan publik, ladang minyak yang cukup dekat dengan permukaan laut dan tidak diberlakukan pajak terhadap produksinya. Karena hal tersebut maka Arab Saudi hampir pasti memperoleh keuntungan dalam situasi pasar minyak yang terjadi seperti apapun. 

Biaya produksi minyak bumi yang murah juga terdapat di negara Iraq dan Iran yaitu sekitar US$ 10 per barel, US$ 19 per barel di Rusia, dan US$ 23,33 per barel di Amerika Serikat. Tidak ada perkiraan biaya pasti dalam produksi minyak secara umum. Namun perkiraan paling baru menyatakan biaya produksi minyak per barel dapat melebihi US$ 60 per barel di Amerika Serikat.







Post a Comment for "Mengapa Harga Minyak Bumi Mengalami Kenaikan dan Penurunan ? Berikut Penjelasan dan Penyebabnya"