Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ads

Penyebab dan Jenis Kerusakan Bearing

Bearing
Bearing
Kondisi bearing yang ada sangat ditentukan dari aspek pemekaian dan cara pemasangan. Untuk kedua aspek ini akan menentukan bearing tersebut rusak atau tidak, cacat, karat dan lainnya. Dan pada akhirnya bearing tersebut harus diganti agar tidak menyebabkan kerusakan poros atau komponen lainya.

Beberapa hal yang sering terjadi tentang kerusakan bearing antara lain:

a. Tepi Bearing retak
b. Bearing kondisi longgar/goyang
c. Rumah bearing berkarat
d. Kerusakan pada seal (dari pemakaian)
e. Terdapat bunyi gemerisik pada bearing
f. Roda peluru pecah
g. Bearing setelah dipasang menjadi sesak

Penyebab pada Masing-masing jenis kerusakan :
a. Tepi retak :
- Beban kejut
- Berhenti mendadak tanpa, sehingga ada momen pengereman
- Kesalahan pemasangan yang akibat dari pengepresan yang tidak merata

b. Bearing longgar :
- Sudah aus karena lama pemakaian
- Beban pemakaian yang overload

c. Rumah bearing berkarat :
- Kurang pelumasan
- Pemakaian yang berhubungan dengan air.

d. Kerusakan pada seal
- Pemakaian yang terlalu panas
- Kurang pelumasan
- Waktu pemakaian yang terlalu lama

e. Bunyi gemerisik :
- Kurang pelumasan
- Roda peluru aus

f. Roda peluru pecah :
- Beban overload
- Pemakaian yang lama
- Ada beban kejut

g. Bearing setelah dipasang menjadi sesak :
- Suaian dari poros atau rumah bearing terlalu sesak
- Ada ketirusan atau cacat pada poros atau rumah bearing







Post a Comment for "Penyebab dan Jenis Kerusakan Bearing"