Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ads

Mengenal Perbedaan Sumpit China, Korea dan Jepang

Sumpit adalah alat makan yang biasa digunakan oleh sebagian besar penduduk Asia Timur, Sumpit bterdiri dari dua batang kayu atau besi sama panjang yang dijepit di antara jari pada salah satu tangan. Sumpit sendiri digunakan untuk menjepit serta memindahkan makanan dari wadah atau memasukkan makanan ke dalam mulut. Sumpit umumnya terbuat dari bahan seperti kayu, bambu, plastik, logam, dan gading yang permukaannya dihaluskan atau diberi pelapis seperti cat atau pernis agar tidak melukai mulut.

Saat ini sumpit banyak di gunakan di seluruh dunia yang dikhususkan untuk menyantap makanan khas Asia Timur. Pada beberapa negara di Asia Tenggara, sumpit sudah menjadi alat makan utama yang sama pentingnya seperti sendok maupun garpu. Di Indonesia sendiri, pilihan sendok, garpu atau sumpit disediakan di beberapa rumah makan yang menyediakan masakan khas jepang, Tionghoa dan korea, bahkan penjual mie ayam atau bakso di pinggir jalan.

Namun, pernahkah kalian memperhatikan bentuk sumpit pada ketiga jenis hidangan tersebut ?

Apabila dilihat sekilas sumpit apapun terlihat sama dengan fungsi yang sama. Namun jika diperhatikan lebih seksama, Terdapat perbedaan antar sumpit China, Jepang, dan Korea. Selain itu tiap sumpit tersebut punya makna dan filosofi tersendiri.

Berikut ini merupakan perbedaan antara sumpit China, Jepang dan Korea yang dipaparkan oleh ahli sejarah dan budaya Asia yaitu Edward Chang, penulis buku berjudul "Chopsticks, A Cultural and Culinary History".



Sumpit Jepang

sumpit jepang
sumpit jepang
Berdasarkan bentuknya, sumpit yang berasal dari Negeri Matahri terbit ini memiliki ciri khas yaitu ukuran paling pendek di antara sumpit yang lain dengan ujung sumpit yang runcing. Alasannya, karena menurut budaya Jepang tidak terbiasa dalam berbagi makanan.

"Orang Jepang percaya bahwa pada saat mulut mereka menyentuh sumpit dan makanan, roh seseorang akan ikut masuk kedalam sumpit dan makanan tersebut. Jadi, setiap orang memiliki sumpit dan makanan dengan porsinya masing-masing" papar Edward.

Pada zaman dahulu, Apabila seorang istri dan anak merindukan ayah mereka yang sedang pergi berperang, maka mereka tetap menyiapkan sumpit makan untuk ayah mereka di meja makan. Hal tersebut dipercaya dilakukan untuk menghadirkan sang ayah di meja makan.

Kemudian makna di balik runcingnya sumpit Jepang karena orang Jepang pada umumnya suka mengkonsumsi ikan. Sumpit berujung runcing tersebut berguna untuk membantu memotong ikan dan memisahkan daging ikan dari durinya."



Sumpit China

Sumpit China
Sumpit China
Sumpit China memiliki ciri khas bentuk yang paling panjang daripada sumpit lain. Selain itu, pada bagian ujung sumpit yang tidak runcing. Ada makna yang berkaitan dengan hal tersebut, yaitu orang China suka makan berbagi makanan saat makan atau makan bersama, yang biasa disebut dengan istilah 'makan tengah'.

"Sekitar abad ke-10, meja besar dan kursi mulai diperkenalkan dan banyak digunakan di China. Dari situ, kebiasaan 'makan tengah' mulai dilakukan oleh sebagian besar penduduk China dan sudah menjadi budaya. Karena sering makan bersama banyak orang di meja besar, sumpit Tiongkok dibuat lebih panjang agar dapat menjangkau makanan yang terdapat di tengah meja besar" jelas Edward.

Selain itu, pada saat orang China berbagi menu Chinese hot pot (sejenis sajian sup yang disajikan di atas panci panas), sumpit panjang tersebut membantu mengambil makanan di dalam panci tanpa terkena panasnya panci.



Sumpit Korea

Sumpit Korea
Sumpit Korea

Sumpit Korea memiliki keistimewaan tersendiri yaitu terbuat dari logam, berbentuk agak pipih dengan bagian ujung yang runcing. Hal tersebut berkaitan dengan sejarah zaman perang kerajaan di Korea yang terjadi pada abad ke-7. Orang-orag di kerajaan Korea percaya bahwa sumpit yang terbuat dari logam dapat mendeteksi reaksi kimia dari racun.

Pada zaman itu, pekerja rumah tangga di kerajaan akan bertugas mencicipi makanan, sebelum dihidangkan oleh keluarga kerajaan. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi makanan keluarga kerajaan mereka diracuni oleh musuh.

Hal tersebut sudah menjadi budaya turun-temurun, sehingga sebagian besar orang Korea menggunakan sumpit logam, meskipun berasal dari masyarakat kondisi ekonomi menengah ke bawah.

"Selain material yang digunakan logam, bentuk yang pipih tersebut dilakukan untuk mengurangi bahan dan biaya produksi sumpit. Selain itu, orang Korea kerap menyantap daging panggang. Sumpit logam tersebut lebih tahan lama pada penggunaan suhu tinggi seperti memanggang daging" tuturnya.











Post a Comment for "Mengenal Perbedaan Sumpit China, Korea dan Jepang"