Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ads

Jenis Metode Pemeliharaan dan Perawatan (Maintenance Management)

Maintenance
Maintenance


Pemeliharaan mesin merupakan faktor penting yang menentukan kaandalan suatu mesin untuk dioperasikan dalam jangka waktu tertentu. Produksivitas mesin yang optimal seringkali tidak tercapai jika pemeliharaan mesin tidak dilakukan dengan tepat dan terstruktur. Salah satu hal terpenting dan utama yaitu kompetensi sumber daya manusia memadai, oleh karena itu peningkatan kemampuan SDM harus menjadi perhatian penting.

Adapun tujuan perawatan dan pemeliharaan adalah mengupayakan agar suatu peralatan atau sistem dapat bekerja seecara optimal dan mampu dioperasikan dalam jangka waktu tertentu secara kontinyu sesuai dengan rencana tanpa mengalami gangguan atau kerusakan. Berbagai sistem manajemen perawatan (Maintenance Management) sudah banyak digunakan dan diaplikasikan sehingga dihasilkan efektifitas perawatan mesin yang tinggi. Dalam pemeliharaan suatu sistem peralatan perlunya memperhatikan jenis dan metode yang digunakan dalam perawatan tersebut. Penentuan jenis perawatan seringkali membertimbangkan beberapa hal seperti kondisi kerja peralatan, sumber daya manusia, biaya perawatan dan spesifiksi alat itu sendiri.

Berikut ini merupakan jenis metode dan manajemen pemeliharaan pada suatu peralatan dan sistem.

1. Reactive maintenance (breakdown maintenance)

Reactive maintenance (breakdown maintenance) Juga dikenal sebagai corrective, breakdown atau run-to-failure. Pemeliharaan reaktif cukup sederhana yaitu memperbaiki komponen atau mesin saat terjadi kerusakan. Karena perbaikan tidak direncanakan, reactive maintenance adalah metode yang digunakan pada peralatan yang tidak mmebutuhkan pemeiharaan khusus atau untuk operasi berbiaya rendah (jarang digunakan atau duplikasi fungsi peralatan lain).

Meskipun membutuhkan perencanaan yang sangat minimal, namun kelemahan dari pemeliharaan reaktif dapat menjadi hal serius jika tidak dilakukan dengan tepat. Jika metode pemeliharaan ini digunakan untuk semua peralatan, dapat terjadi masalah sangat besar ketika salah satu bagian penting dari mesin mengalami kegagalan atau rusak.


2. Preventive maintenance (scheduled maintenance)

Pemeliharaan preventif adalah metode pemeliharaan yang melibatkan pemeriksaan atau perbaikan secara berkala pada selang interval waktu yang telah ditentukan (biasanya berbasis waktu atau kondisi tertentu). Tujuan dari metode pemeliharaan preventif adalah untuk memperpanjang masa pakai suatu komponen atau mesin, selain itu mencegah terjadinya kerusakan.

Karena perencanaan dan penjadwalan pemeliharaan sudah dilakukan sebelumnya, sehingga jauh lebih dalam penangan suatu bagian dan sumber daya yang tepat untuk menyelesaikan setiap tugas pemeliharaan. Seperti halnya semua jenis pemeliharaan, ada potensi kerugian jika hanya mengandalkan pemeliharaan preventif. Jika jadwal pemeliharaan preventif tidak secara teratur dipantau, diaudit, dan ditingkatkan, maka dapat terjadi tugas yang tidak perlu dan menghabiskan waktu serta pengeluaran yang meningkat. Oleh karena itu jika program pemeliharaan preventif digunakan, maka harus sejalan dengan optimalisasi pemeliharaan preventif tersebut.


3. Pemeliharaan prediktif (Predictive Maintenance)

Pemeliharaan prediktif (Predictive Maintenance) adalah metode pemeliharaan sistem yang bertujuan untuk memprediksi kemungkinan terjadinya kegagalan sehingga pemeliharaan yang tepat dapat dilakukan pada waktu yang tepat sebelum terjadinya kegagalan. Pemeliharaan prediktif menggunakan parameter berupa data yang diterima dari sensor mesin dan teknologi pintar untuk memberi peringatan ketika sebuah komponen atau sistem berisiko mengalami kerusakan. Misalnya, sensor yang menggunakan analisa getaran untuk memberi peringatan bahwa terdapat komponen yang berisiko rusak, kemudian akan dimatikan, diperiksa, dan diperbaiki atau dilakukan pemeliharaan sesuai kebutuhan.

Keuntungan dari metode pemeliharaan prediktif adalah potensi penghematan biaya operasional pemeliharaan karena meminimalisir jam kerja yang dihabiskan untuk proses pemeliharaan, dan menambah lebih banyak informasi tentang kinerja dan potensi masalah yang timbul  pada sistem sehingga dapat dilakukan antisipasi secara efektif. Selain itu, karena data dan informai diperoleh dari sensor atau teknologi pintar, sehingga pemeliharaan ditentukan oleh kondisi aktual sistem, daripada jadwal pemeliharaan atau bahkan sebatas pengamatan.

Karena parameter yang digunakan sangat bergantung pada data dan teknologi tinggi, sehngga dibutuhkan investasi awal yang cukup besar dalam pembuatan sistem dan untuk memastikan pendekatan pemeliharaan prediktif ini dapat berkembang. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan prediktif adalah harus terlebih dahulu membangun proses dan sistem yang disediakan oleh pemeliharaan preventif secara baik untuk membuat rencana sistem pemeliharaan prediktif yang efektif.


4. Pemeliharaan berbasis keandalan (Reliability-centred maintenance)

Pemeliharaan keandalan (Reliability-centred maintenance) atau biasa disebut dengan RCM adalah proses dengan keterlibatan tinggi dengan menganalisis semua mode kegagalan yang mungkin terjadi pada setiap komponen dengan menyesuaikan rencana perawatan untuk setiap mesin. Tujuan akhir dari pemeliharaan RCM adalah untuk meningkatkan ketersediaan atau keandalan suatu peralatan dan sistem. 

RCM merupakan metode pemeliharaan yang kompleks karena setiap peralatan harus dianalisis dan diprioritaskan berdasarkan kekritisan dan keungkinan terburuk yang dapat terjadi. Aset atau kompoenen yang paling kritis adalah  yang cenderung sering mengalami kegagalan atau akan mengakibatkan masalah besar jika terjadi kegagalan dan tidak dilakukan pemeliharaan dengan tepat. Karena setiap komponen dan peralatan dianalisis, kemungkinan hasil akhir dari upaya pemeliharan RCM adalah memiliki rencana pemeliharaan yang berbeda yang dapat dilakukan pada peralatan.

Metode pemeliharaan RCM sangat canggih dan membutuhkan teknologi dan sistem yang kompleks, karena sistem ini membutuhkan divisi pemeliharaan yang sangat matang yang telah menguasai pencegahan, inspeksi dasar, pemeliharaan preventif, pemeliharaan prediktif, dan memiliki akses ke banyak data yang terdapat pada sistem.


Perbandingan Metode Pemeliharaan

Dalam pemilihan metode dan manajemen pemeliharaan yang tepat perlunya mengkaji kebutuhan, kondisi sistem dan sumber daya yang dimiliki. Untuk memudahkan dalam membandingkan kelebihan, kekurangan dan beberapa aspek penting dalam manajemen pemeliharaan, berikut ini merupakan tabel perbandingan jenis metode pemeliharaan.

Metode

Keterangan

Biaya

Kelebihan

Kekurangan

Corrective/

Reactive

Pemeliharaan setelah terjadi kerusakan

Rendah

Ideal untuk peralatan dengan priortas rendah

Dapat menyebabkan biaya perbaikan tak terkendali

Preventive

Pemeliharaan dengan jadwal yang telah ditentukan

Sedang

Strategi terbaik untuk diterapkan tanpa keahlian khusus

Menjadi tidak efektif (waktu dan biaya) jika tidak disertai dengan optimasi

Predictive

Pemeliharaan berbasis data kondisi kerja actual

Tinggi

Pemantauan tepat waktu dan terinformasi. Lebih banyak wawasan tentang penyebab kerusakan

Biaya yang tinggi untuk pengadaan awal

RCM

Investigasi mode kegagalan untuk menentukan strategi pemeliharaan terbaik

Sangat Tinggi

Jika dijalankan dengan benar, merupakan manajemen pemeliharaan yang paling efisien

Membutuhkan waktu, keterampilan, dan sumber daya keuangan yang tinggi

 


Referensi :

https://www.fiixsoftware.com/


Post a Comment for "Jenis Metode Pemeliharaan dan Perawatan (Maintenance Management)"