Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ads

Mengenal Jenis Flange Pada Sambungan Pipa

Dalam sistem perpipaan, sambungan antar pipa dapat disambung (joint) dengan beberapa cara yaitu dengan sambungan las (welded), sambungan ulir (threaded), sambungan grooved, sambungan flange dan lain sebagainya.

Khususnya untuk sambungan flange cukup banyak digunakan dalam sistem perpipaan karena sambungannya yang tidak permanen, sehingga memungkinkan dilakukan pembongkaran atau pelepasan sambungan untuk tujuan perawatan dan perbaikan sistem perpipaan. Selain digunakan dalam sistem perpipaan, sambungan flange juga banyak digunakan sambungan nozzle pada storage tank atau pressure vessel. 

Pada umumnya Standar pada flange menggunakan standar ASME atau ANSI yang diklasifikasikan berdasarakan rating tekanan (pressure ratings). Suatu flange dengan standar akan memiliki spesifikasi yang tertera pada flange yaitu nama manufacture, ukuran nominal pipa, rating tekanan, jenis material, bore dan flange facing.

Selain besarnya rating tekanan fluida yang bekerja pada flange, salah satu hal yang perlu diperhatikan dan dipahami dalam pemilihan flange yaitu jenis flange itu sendiri. Berikut ini uraian dan pembahasan jenis-jenis flange pada sistem perpipaan berdasarkan jenis sambungan antara flange dengan pipa.

1. Weld Neck Flange

Weld Neck Flange
Weld Neck Flange

Welding neck flange adalah jenis flange dengan hub yang panjang meruncing antara flange ring dengan sambungan las. Weld neck flange memiliki diameter dalam ID yang sama dengan ID pipa, sehingga mencegah turbulensi fluida pada sambungan flange.

Weld neck flange memberikan distribusi tegangan yang sangat baik melalui hub yang meruncing dan menyediakan penguatan penting, sehingga banyak digunakan dalam beberapa kondisi ekstrim line expansion, kontraksi, suhu tinggi atau dibawah nol.

Weld neck flange disambung dengan pengelasan dengan penetrasi penuh las V atau pengelasan buttweld. Selain itu sambungan las pada flange dapat dengan mudah dilakukan radiography jika diperlukan untuk mendeteksi cacat pada sambungan.


2. Slip On Flange

Slip On Flange
Slip On Flange

Diameter bore size Slip on flange sedikit lebih besar daripada diamater luar (OD) Pipa, sehingga pipa dapat masuk kedalam flange.

Sambungan yang digunakan pada slip on flange menggunakan sambungan pengelasan fillet yaitu pada masing-masing ujung pipa bagian dalam dan luar flange. Posisi pengelasan fillet didalam slip on flange tidak boleh sejajar dengan permukaan flange, oleh karena itu diberi spare jarak sebesar ketebalan pipa.

Slip on flange secara luas digunakan pada aplikasi dengan tekanan dan temperatur rendah. selain itu ketahanan (durability) dan kekuatan flange slip on jauh lebih rendah daripada weld neck flange.


3. Socket Weld Flange

Socket Weld Flange
Socket Weld Flange

Socket weld flange adalah jenis flange dengan sebuah socket pada bagian dalam flange. socket weld flange sebagian besar digunakan pada pipa berukuran kecil hingga ukuruan 2" dengan aplikasi tekanan tinggi. Sambungan pada socket weld flange menggunakan single fillet weld pada bagian luar flange. 

Dalam proses penyambungan socket weld flange pipa dimasukan kedalam bore flange kemudian diberi jarak skitar 1/16" (1.6 mm) antara ujung pipa dengan socket bagian dalam flange. Tujuan diberikannya jarak tersebut untuk mengurangi tegangan sisa atau ekspansi pada logam pengelasan yang terjadi selama fase solidifikasi.

Socket weld flange tidak dapat digunakan pada fluida dengan tingkat korosi yang tinggi, karena akumulasi fluida pada celah socket dengan pipa meningkatkan kemungkinan terjadinya korosi.


4. Lap Joint Flange

Lap Joint Flange
Lap Joint Flange

Lap joint flange adalah jenis flange yang terdiri dari dua komponen yaitu lap joint ring flange dan stubed end. Walaupun secara teknis stubed end bukan merupakan lap joint flange, tetapi lap joint flange selalu menggunakan stubed end, sehingga kedua bagian tersebut secara umum disebut dengan lap joint flange.

Proses penyambungan lap joint flange yaitu stubed end dimasukan kedalam ring lap joint flange, kemudian pipa disambung dengan ujung stub end. pada bagian ring lap joint flange dapat dengan bebas berotasi setelah stubed end disambung dengan pipa karena tidak ada sambungan fisik antara stubed end dengan ring lap joint flange. Namun pada saat flange sudah terpasang, lap joint ring tidak dapat berotasi.

Rotasi pada ring flange sangat berguna untuk proses pemasangan yang membutuhkan penyesuaian rotasi pada flange sehingga memudahkan dalam proses alignment dan pemasangan flange.


5. Threaded Flange

Threaded Flange
Threaded Flange

Threaded flange adalah sambungan flange yang menggunakan sambungan ulir antara pipa dengan bore flange. Karena hanya menggunakan sambungan ulir, penggunaan threaded flange terbatas pada aplikasi dengan tekanan dan temperatur rendah seperti air dan utility services dengan rentang ukuran antara 1/2" sampai dengan 4". Selain itu threaded flange digunakan pada aplikasi yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penyambungan flange dengan metode pengelasan.


6. Blind Flange

Blind Flange
Blind Flange

Blind flange adalah jenis flange yang tidak memiliki bore atau lubang. Blind flange digunakan sebagai penutup atau blok aliran fluida pada ujung pipa atau komponen yang tidak digunakan.

Karena berfungsi sebagai penutup aliran, oleh karena itu blind flange dirancang untuk dapat tekanan yang lebih tinggi sehingga ukuran blind flange lebih besar dan berat jika dibandingkan dengan jenis flange lainnya.


Itulah pembahasan dan penjelasan tentang jenis-jenis flange berdasarkan jenis sambungannya pada pipa. Semoga dapat menambah informasi dan referensi bagi para pembaca. Terimakasih.




Referensi :

https://www.wermac.org/
https://www.piping-world.com/
https://whatispiping.com/
https://blog.projectmaterials.com/
https://www.longtaiditech.com/

Post a Comment for "Mengenal Jenis Flange Pada Sambungan Pipa"