Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ads

Jenis Korosi Pada Logam

Logam merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan sehari dan sangat mudah kita temui atau bahkan sangat sering kita gunakan. Mulai dari penggunaan skala kecil hingga skala industri komersial yang besar tidak terlepas dari penggunaan material logam.

Namun sayangnya material logam sangat rentan mengalami korosi atau secara sederhana reaksi yang terjadi antar logam dengan lingkungan di sekitar khsusunya oksigen dan air. Korosi tersebut dapat merusak penampilan logam bahkan hingga mengurangi kekuatan atau kemampuan fisik pada logam. Hal tersebut tentunya sangat merugikan dan dapat menyebabkan banyak potensi kerugian baik secara penampilan logam, karakteristik logam atau bahkan jika dalam skala yang besar dapat menimbulkan kerugian materil yang besar.

Salah satu hal penting sebelum melakukan pencegahan korosi pada logam yaitu mengenali dan memahami jenis korosi yang terjadi pada logam. Dengan memahami jenis korosi yang terjadi pada logam kita dapat mengambil langkah pencegahan dan penangan korosi dengan tepat sesuai dengan korosi yang terjadi.

Berikut ini pembahasan mengenai jenis-jenis korosi yang terjadi dan pengaruhnya terhadap logam.

1. Korosi Seragam (Uniform Corrosion)

Uniform Corrosion

Korosi seragam adalah jenis korosi yang paling umum ditemukan yang ditandai dengan korosi yang menyebar pada seluruh area permukaan logam yang terpapar. Jenis korosi ini disebabkan oleh reaksi elektrokimia yang menyebabkan logam membentuk senyawa oksida atau senyawa korosi pada sebagian besar area yang terlihat. Jenis korosi ini dapat menyebabkan korosi pada logam menyebar secara seragam hingga logam kehilangan ketebalan seiring waktu bahkan terurai.


2. Korosi Galvanik (Galvanic Corrosion / Bimetalic)

Galvanic Corrosion

Korosi galvanik atau dikenal juga dengan korosi bimetal adalah korosi yang terjadi pada dua logam yang berbeda dalam elektrolit yang sama berhubungan secara langsung maupun tidak langsung satu sama lain. 

Korosi galvanik  Korosi tersebut terjadi karena perbedaan potensial elektroda antara kedua logam, dimana salah satu logam berperan sebagai katoda dan logam lain sebagai anoda. Ketika terjadi pergerakan elektron dari logam anoda ke logam katoda yang menyebabkan reaksi oksidasi


3. Korosi Celah (Crevice Corrosion)

Crevice Corrosion

Korosi crevice adalah jenis korosi yang terjadi pada celah atau rongga-rongga pada permukaan logam. Korosi ini termasuk kedalam korosi lokal dimana korosi hanya terdapat pada celah atau crevice sedangkan pada area sekitar permukaan tidak mengalami korosi.

Salah satu penyebab terjadi korosi pada celah yaitu karena adanya partikel air yang mengendap didalam celah atau rongga logam. Hal tersebut membuat logam rentan mengalami korosi.


4. Korosi Pitting (Pitting Corrosion)

Pitting Corrosion

Korosi pitting adalah jenis korosi yang terjadi pada permukaan logam yang membentuk lubang-lubang berdiameter kecil. Korosi pitting termasuk dalam area lokal namun pitting tersebut cenderung mempengaruhi ketebalan material atau menembus hingga bagian dalam logam.

Korosi pitting termasuk kedalam jenis korosi yang berbahaya dan perlu perhatian khusus karena dapat menyebabkan kegagalan material secara ekstrem dan sulit untuk diprediksi.


5. Korosi Intergranular (Intergranular Corrosion)

Intergranullar Corrosion

Korosi intergranular adalah korosi yang terjadi pada sepanjang batas butir pada logam, sementara permukaan logam cenderung tidak mengalami korosi. Pada beberapa jenis logam paduan yang diberikan perlakuan panas yang tidak tepat dapat memiliki deposit asing yang terisolasi pada batas butir.


6. Korosi Selektif (Selective Leaching Corrosion)

Selective Leaching

Korosi selektif atau selectif leaching adalah korosi yang menyebabkan terjadinya degradasi atau penghilangan salah satu elemen dari paduan solid (Alloy). Penghilangan salah satu elemen alloy tersebut dikenal dengan dealloying. Salah satu contoh yang paling banyak ditemukan yaitu penghilangan elemen zinc pada paduan brass yang dikenal dengan dezincification.


7. Korosi Erosi (Erosion Corrosion)

Erosion Corrosion

Korosi Erosi adalah korosi logam yang terjadi akibat pergerakan antar permukaan logam dengan fluida yang bersifat korosif. Ketika fluida bersentuhan langsung pada permukaan logam pada kecepatan tinggi sehingga menyebabkan lapisan oksida pasif pada logam menjadi hilang atau rusak sehingga menyebabkan logam rentan terhadap korosi.


8. Korosi Tegangan (Stress Cracking Corrosion)

Stress Cracking Corrosion

Korosi Tegangan adalah korosi yang menyebabkan retak halus pada sekitar area pada permukaan logam. Korosi ini pada umumnya terjadi karena tegangan yang terjadi secara simultan pada sepanjang batas butir karena korosi intergranular. Karena batas butir logam yang melemah tersebut, maka sisa tegangan pada logam dapat menyebabkan retak halus pada mikrostruktur logam.




Referensi :
https://cathwell.com/
https://www.theengineerspost.com/
https://cathwell.com/
https://www.zenius.net/
https://www.corrosionpedia.com/

Post a Comment for "Jenis Korosi Pada Logam"